Jumat, 29 April 2011
Pengabdian
Hidup laksana satu jalan
Berlembah ngarai dan likuan
Penuh onak duri merintang
Hidup memang penuh tantangan
Tetapi inilah suratan
Berlaku bagi tiap insan
Hidup adalah pengabdian
Pengabdian kepada Tuhan, kepada Tuhan
Dalam rumah tangga ada pengabdian
Sesama keluarga
Di dalam negara ada pengabdian
Sesama warganya
Dalam pergaulan ada pengabdian
Di antara teman
Dalam beragama ada pengabdian
Hamba pada Tuhan
Sesama manusia ada kewajiban
Memberi dan menerima
Begitu dengan alam kita berkaitan pasti
Saling membutuhkan
Di dalam pengabdian ada pengorbanan
Itu sanksi kehidupan
Agar tak sia-sia semua pengorbanan
Lakukanlah pengabdianmu semata-mata lilla...h
Nilai Sehat
Kekasih tak menggiurkan
Permata tak menakjubkan
Jabatan tak membanggakan
Lingkungan tak menggairahkan
‘Pabila penyakit bersarang di badan
Dunia tak lagi menjadi ukuran
Yang manis pahit di lidah
Yang indah buruk di mata
Yang kaya miskin di dada
Yang gagah lemah di rasa
‘Pabila penyakit bersarang di badan
Dunia tak lagi menjadi ukuran
Sebagai ujian
Sakit pasti datang pada tiap insan
Dzikirkanlah nama-Nya
Sabar tawakkallah mohon kesembuhan
Semoga musibah membawa hikmah
Menghapuskan dosa
Bahagia, paling bahagia
Yang sehat walau tak punya
Berharga, paling berharga
Yang sehat dia terkaya
Peribahasa hidup dengan nasi dan garam
Gairah selera penuh kelezatan
Jagalah sehatmu kawan
Syukuri nikmat-Nya Tuhan
Gunakan sehatmu kawan
Juanglah di jalan Tuhan
Betapa tingginya nilai kesehatan
Itulah hartamu yang tak terbandingkan
Malapetaka
Tiap malapetaka di dalam dunia
Semua itu karena ulah manusia
Mengapa banjir melanda membawa bencana
Mengapa topan melanda membawa bencana
Tanyakan dirimu
Siapa yang mendatangkan banjir yang melanda
Siapa yang mendatangkan topan yang melanda
Itulah Tuhanmu
Bila ada kedhaliman atas suatu bangsa
Murka Tuhan pasti datang sebagai pembalasan
Banyak sudah bangsa-bangsa yang dihancurkan Tuhan
Sebaiknya itu semua dijadikan pedoman
Tiap malapetaka di dalam dunia
Semua itu karena ulah manusia
Mengapa hama melanda merusak tanaman
Mengapa gempa melanda dan membawa korban
Tanyakan dirimu
Siapa yang mendatangkan hama yang melanda
Siapa yang menciptakan gempa yang melanda
Itulah Tuhanmu
Syetan Pasti Kalah
Kebaikan perlu selalu diserukan
Karena manusia perlu disadarkan
Kemungkaran harus selalu dihindarkan
Pengaruh syetan harus dihancurkan
Sepanjang sejarah manusia
Kemungkaran tak pernah sirna
Kerana syetan tak ‘kan binasa
Sebelum kiamat dunia
Namun jangan pernah kau menyerah
Pada pengaruh si durjana
Karena dia musuh yang nyata
Yang berbisik di dalam dada
Apabila kau mau memeranginya
Syetan pasti kalah
Kalau kemungkaran tetap dibiarkan
Tunggu saja saat tiba kehancuran
Bermacam bencana telah diturunkan
Hendaknya ini jadi peringatan
'Ku Sayang Padamu
Senyumnya duhai manis sekali
Membuat pria setengah mati
Matanya duhai tajam sekali
Menusuk jauh ke lubuk hati
Aku cinta padamu, padamu
Aku sayang padamu, padamu
‘
Ku tahu banyak pria merayu
Mengharap cinta kasih darimu
Tetapi, tak berubah cintamu
Padaku, pria yang tidak mampu
Aku cinta padamu, padamu
Aku sayang padamu, padamu
Murninya rasa cintamu membuat aku terharu
Tulusnya rasa cintamu membuat ‘ku selalu rindu
Cintaku pada dirimu aduhai tak akan layu
Cintaku pada dirimu aduhai tak akan beku
Walau sampai tua nanti
Cintaku tak ‘kan terbagi
Membuat pria setengah mati
Matanya duhai tajam sekali
Menusuk jauh ke lubuk hati
Aku cinta padamu, padamu
Aku sayang padamu, padamu
‘
Ku tahu banyak pria merayu
Mengharap cinta kasih darimu
Tetapi, tak berubah cintamu
Padaku, pria yang tidak mampu
Aku cinta padamu, padamu
Aku sayang padamu, padamu
Murninya rasa cintamu membuat aku terharu
Tulusnya rasa cintamu membuat ‘ku selalu rindu
Cintaku pada dirimu aduhai tak akan layu
Cintaku pada dirimu aduhai tak akan beku
Walau sampai tua nanti
Cintaku tak ‘kan terbagi
Rabu, 27 April 2011
Lima
Qa-la rasululla-hi shallalla-hu ‘alaihi wasallam
Ightanim khamsan qabla khamsin
Syaba-baka qabla haromika
Waghina-ka qabla faqrika
Wasyughlaka qabla fara-ghika
Washihhataka qabla suqmika
Wahaya-taka qabla mautik
Yang artinya
Pesan Nabi kepada semua umatnya
Jaga lima sebelum datangnya lima
Pertama jaga muda sebelum tuamu
Kedua jaga kaya sebelum miskinmu
Ketiga jaga sempat sebelum sempitmu
Jaga sehat sebelum sakitmu
Jaga hidup sebelum matimu
Selagi kau sehat bekerja yang giat
Usia yang muda jangan kausia-sia
Selagi kau kaya jangan foya-foya
Gunakanlah harta di dalam bertaqwa
Agar dirimu tidak merugi
Dalam hidup yang singkat ini
Agar kau tidak menyesal nanti
Di saat menghadap Ilahi
Dari itu marilah kawan semua
Jaga lima sebelum datangnya lima
Pertama jaga muda sebelum tuamu
Kedua jaga kaya sebelum miskinmu
Ketiga jaga sempat sebelum sempitmu
Jaga sehat sebelum sakitmu
Jaga hidup sebelum matimu
Selasa, 26 April 2011
LAIN KEPALA LAIN HATI
Lain lubuk lain airnya, lain pula ikannya
Lain orang lain kepala, lain pula hatinya
Ada yang berbudi ada pendengki
Ada yang peramah ada pemarah
Lain lubuk lain airnya, lain pula ikannya
Lain orang lain kepala, lain pula hatinya
Tanya dirimu, termasuk orang yang manakah
Wow-wow-wow-wow
Supaya tahu siapakah Anda sebenarnya
Bila ternyata Anda termasuk yang celaka
Wow-wow-wow-wow
Perbaikilah kelakuan Anda secepatnya
Kalau sudah ada kemudi mudah mengarahkannya
Kalau sudah mengenal diri mudah ‘tuk merubahnya
Kalau kau pendusta maka jujurlah
Kalau kau pendosa maka sadarlah
Lain lubuk lain airnya, lain pula ikannya
Lain orang lain kepala, lain pula hatinya
Lain orang lain kepala, lain pula hatinya
Ada yang berbudi ada pendengki
Ada yang peramah ada pemarah
Lain lubuk lain airnya, lain pula ikannya
Lain orang lain kepala, lain pula hatinya
Tanya dirimu, termasuk orang yang manakah
Wow-wow-wow-wow
Supaya tahu siapakah Anda sebenarnya
Bila ternyata Anda termasuk yang celaka
Wow-wow-wow-wow
Perbaikilah kelakuan Anda secepatnya
Kalau sudah ada kemudi mudah mengarahkannya
Kalau sudah mengenal diri mudah ‘tuk merubahnya
Kalau kau pendusta maka jujurlah
Kalau kau pendosa maka sadarlah
Lain lubuk lain airnya, lain pula ikannya
Lain orang lain kepala, lain pula hatinya
Senin, 25 April 2011
Minggu, 24 April 2011
La ilaha illallah
Bismillahir rahmanir rahim
Qul huwallahu ahad, allahush shamad
Lam yalid walam yulad
Walam yakun lahu kuwan ahad
Katakan, Tuhan itu satu
Tuhan tempat menyembah dan tempat meminta
Katakan, Tuhan itu satu
Tuhan tidak beranak dan tak diperanakkan
La ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah)
La ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah)
Mengapa kautuhankan manusia
Mengapa kau menuhankan benda
Janganlah kau menduakan Dia
Janganlah kau menyekutukan-Nya
Alam dan isinya semua ciptaan-Nya
Tiada satu pun yang menyerupai-Nya
La ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah)
La ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah)
Qul huwallahu ahad, allahush shamad
Lam yalid walam yulad
Walam yakun lahu kuwan ahad
Katakan, Tuhan itu satu
Tuhan tempat menyembah dan tempat meminta
Katakan, Tuhan itu satu
Tuhan tidak beranak dan tak diperanakkan
La ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah)
La ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah)
Mengapa kautuhankan manusia
Mengapa kau menuhankan benda
Janganlah kau menduakan Dia
Janganlah kau menyekutukan-Nya
Alam dan isinya semua ciptaan-Nya
Tiada satu pun yang menyerupai-Nya
La ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah)
La ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah)
Rhoma irama
PROFIL RHOMA IRAMA
Nama :RHOMA IRAMA
Sms Selebriti : ketik sms REG RHOMA, kirim ke 990
Lahir :Tasikmalaya, Jawa Barat, 11 Desember 1947
Agama :Islam
Pendidikan :
- SD, Manggarai, Jakarta
- SMP III, Manggarai, Jakarta
- SMA Negeri VIII, Jakarta (kelas II)
- SMA 17 Agustus, Jakarta
- Fakultas Sospol Universitas 17 Agustus, Jakarta (tingkat I)
Karir :
- Penyanyi (memperoleh 11 Golden Record), pencipta lagu, pemimpin dan pemain Soneta Group
- pemain film, sutradara, dan produser film. Album lagu-lagu ciptaannya antara lain: Ke Bina Ria (1974)
- Joget (1975)
- Gitar Tua Oma Irama (1977)
- Hak Azasi (1977)
- Rupiah (1978)
- Begadang (1975)
- Berkelana (1978). Filmnya antara lain: Oma Irama Penasaran (1976)
- Gitar Tua Oma Irama (1977)
- Rhoma Irama Raja Dangdut (1977)
- Darah Muda (1977)
- Berkelana (1978)
- Santai (1979)
- Perjuangan dan Doa (1980)
- Satria Bergitar
- Cinta Segitiga
- Camelia
- Pengorbanan
- Badai di Awal Bahagia
Sosok kharismatis yang akrab disapa sebagai Bang Haji ini lahir pada 11 Desember 1946 di Tasikmalaya. Putra dari pasangan Raden Burdah Anggawiya dan Tuti Juariah, dia adalah anak kedua dari empat belas bersaudara.
Terlahir dengan nama Irama, pemberian sang ayah yang kagum atas kelompok sandiwara Irama Baru yang pernah menghibur pasukan pimpinan beliau, dia sering dipanggil Oma sedari kecil, dan saat digabungkan dengan gelar Raden dan Haji yang dimilikinya, jadilah nama panggungnya yang dikenal semua kalangan, R. H. Oma Irama, alias Rhoma Irama.
Sedari kecil, Rhoma sudah menunjukkan musikalitas yang luar biasa. Dia suka melantunkan lagu "No Other Love" kesukaan ibunya. Bahkan konon sewaktu dia masih bersekolah di Tasikmalaya, satu kelas menjadi kosong karena pindah ke kelas lain untuk menyaksikan Rhoma beraksi menyanyi. Bakat musiknya sedikit banyak merupakan warisan dari Ayahnya yang mahir bermain suling dan menyanyikan lagu-lagu Cianjuran. Pamannya, Arifin Ganda, juga turut andil dalam memupuknya dengan memperkenalkan lagu-lagu Jepang saat Rhoma masih kecil.
Bersama Soneta Group, Rhoma sukses merombak citra musik dangdut (orkes melayu), yang tadinya dianggap musik pinggiran menjadi musik yang layak bersaing dengan jenis-jenis musik lainnya. Keseluruhan aspek pertunjukan orkes melayu dirombaknya, mulai dari penggunaan instrumen akustik yang digantinya dengan alat musik elektronik modern, pengeras suara TOA 100 Watt yang diganti dengan sound system stereo berkapasitas 100.000 Watt, pencahayaan dengan petromaks atau lampu pompa digantinya dengan lighting system dengan puluhan ribu Watt, begitu juga dengan koreografi serta penampilan yang lebih enerjik dan dinamis di atas panggung. Kesuksesannya bersama Soneta untuk merevolusi orkes melayu menjadi dangdut itulah yang menyebabkan seorang sosiolog Jepang, Mr. Tanaka, menyatakan Rhoma sebagai "Founder of Dangdut".
Nama :RHOMA IRAMA
Sms Selebriti : ketik sms REG RHOMA, kirim ke 990
Lahir :Tasikmalaya, Jawa Barat, 11 Desember 1947
Agama :Islam
Pendidikan :
- SD, Manggarai, Jakarta
- SMP III, Manggarai, Jakarta
- SMA Negeri VIII, Jakarta (kelas II)
- SMA 17 Agustus, Jakarta
- Fakultas Sospol Universitas 17 Agustus, Jakarta (tingkat I)
Karir :
- Penyanyi (memperoleh 11 Golden Record), pencipta lagu, pemimpin dan pemain Soneta Group
- pemain film, sutradara, dan produser film. Album lagu-lagu ciptaannya antara lain: Ke Bina Ria (1974)
- Joget (1975)
- Gitar Tua Oma Irama (1977)
- Hak Azasi (1977)
- Rupiah (1978)
- Begadang (1975)
- Berkelana (1978). Filmnya antara lain: Oma Irama Penasaran (1976)
- Gitar Tua Oma Irama (1977)
- Rhoma Irama Raja Dangdut (1977)
- Darah Muda (1977)
- Berkelana (1978)
- Santai (1979)
- Perjuangan dan Doa (1980)
- Satria Bergitar
- Cinta Segitiga
- Camelia
- Pengorbanan
- Badai di Awal Bahagia
Sosok kharismatis yang akrab disapa sebagai Bang Haji ini lahir pada 11 Desember 1946 di Tasikmalaya. Putra dari pasangan Raden Burdah Anggawiya dan Tuti Juariah, dia adalah anak kedua dari empat belas bersaudara.
Terlahir dengan nama Irama, pemberian sang ayah yang kagum atas kelompok sandiwara Irama Baru yang pernah menghibur pasukan pimpinan beliau, dia sering dipanggil Oma sedari kecil, dan saat digabungkan dengan gelar Raden dan Haji yang dimilikinya, jadilah nama panggungnya yang dikenal semua kalangan, R. H. Oma Irama, alias Rhoma Irama.
Sedari kecil, Rhoma sudah menunjukkan musikalitas yang luar biasa. Dia suka melantunkan lagu "No Other Love" kesukaan ibunya. Bahkan konon sewaktu dia masih bersekolah di Tasikmalaya, satu kelas menjadi kosong karena pindah ke kelas lain untuk menyaksikan Rhoma beraksi menyanyi. Bakat musiknya sedikit banyak merupakan warisan dari Ayahnya yang mahir bermain suling dan menyanyikan lagu-lagu Cianjuran. Pamannya, Arifin Ganda, juga turut andil dalam memupuknya dengan memperkenalkan lagu-lagu Jepang saat Rhoma masih kecil.
Bersama Soneta Group, Rhoma sukses merombak citra musik dangdut (orkes melayu), yang tadinya dianggap musik pinggiran menjadi musik yang layak bersaing dengan jenis-jenis musik lainnya. Keseluruhan aspek pertunjukan orkes melayu dirombaknya, mulai dari penggunaan instrumen akustik yang digantinya dengan alat musik elektronik modern, pengeras suara TOA 100 Watt yang diganti dengan sound system stereo berkapasitas 100.000 Watt, pencahayaan dengan petromaks atau lampu pompa digantinya dengan lighting system dengan puluhan ribu Watt, begitu juga dengan koreografi serta penampilan yang lebih enerjik dan dinamis di atas panggung. Kesuksesannya bersama Soneta untuk merevolusi orkes melayu menjadi dangdut itulah yang menyebabkan seorang sosiolog Jepang, Mr. Tanaka, menyatakan Rhoma sebagai "Founder of Dangdut".
Kematian
Suatu saat pasti ‘kan datang
Saat-saat paling menakutkan
Sang malaikat pencabut nyawa
‘Kan merenggut ruhmu dari badan
Tak seorang pun yang akan dapat
Menolongmu dari kematian
Juga hartamu tak akan mampu
Menebusmu dari kematian
Ada dua cara kematian
Tergantung amal dan perbuatan
Ada yang bagai rambut dicabut dari tepung
Ini mati bagi yang taqwa
Namun bagi orang yang durjana
Mati ‘kan merupakan derita
Sakitnya bagai sutra dicabut dari duri
Ini adzab Tuhan yang nyata
Saat-saat paling menakutkan
Sang malaikat pencabut nyawa
‘Kan merenggut ruhmu dari badan
Tak seorang pun yang akan dapat
Menolongmu dari kematian
Juga hartamu tak akan mampu
Menebusmu dari kematian
Ada dua cara kematian
Tergantung amal dan perbuatan
Ada yang bagai rambut dicabut dari tepung
Ini mati bagi yang taqwa
Namun bagi orang yang durjana
Mati ‘kan merupakan derita
Sakitnya bagai sutra dicabut dari duri
Ini adzab Tuhan yang nyata
Hari berbangkit
Hari berbangkit, hari yang pasti ‘kan datang, kawan
Di hari itu semua amal diperlihatkan
Hari berbangkit, hari yang teramat mendebarkan
Di hari itu pahala dan dosa diperlihatkan
Celaka, celaka, bagi siapa yang suka mengingkarinya
Celaka, celaka, bagi siapa yang suka berbuat dosa
Di hari itu hiruk-pikuk memecah telinga
Semua manusia gundah-resah dengan urusannya
Di hari itu sang ibu lari dari anaknya
Tak seorang pun yang dapat menolong sesamanya
Celaka, celaka, bagi siapa yang suka mengingkarinya
Celaka, celaka, bagi siapa yang suka berbuat dosa
Cukup sudah Tuhan memperingatkan
Tentang hari peradilan
Tak ‘kan luput sedebu perbuatan
Semua diperhitungkan
Mengapakah tidak kaupersiapkan
Bekal hari yang mencekam
Tiap nafas hanya kaupergunakan
Cuma untuk keduniaan
Selagi masih ada kesempatan
Tobatlah dan beriman
Bila nyawa sudah di kerongkongan
Tertolak penyesalan
Di hari itu harap dan cemas melanda jua
Menanti saat diputuskan keadilan Tuhan
Di hari itu banyak wajah yang tertunduk hina
Kecut dan getar karena diri berlumuran dosa
Celaka, celaka, bagi siapa yang suka mengingkarinya
Celaka, celaka, bagi siapa yang suka berbuat dosa
Buta tuli
Tak buta dua mata, namun tiada melihat
Tiada tuli telinga, namun tiada mendengar
Yang buta, yang buta, yang buta mata hatinya
Yang tuli, yang tuli, yang tuli kesombongannya
Sehingga tiada melihat tanda kebesaran Tuhan
Sehingga tiada mendengar peringatan dari Tuhan, oh
Adanya diri ini bukti adanya Tuhan
Adanya alam ini bukti adanya Tuhan
Yang buta, yang buta, yang buta mata hatinya
Yang tuli, yang tuli, yang tuli kesombongannya
Sehingga tiada melihat tanda kebesaran Tuhan
Sehingga tiada mendengar peringatan dari Tuhan, oh
Kebanyakan penghuni neraka
Dari bangsa jin dan manusia
Karena mereka tak menggunakan
Segala indera yang diberikan
Punya akal tapi tak berpikir
Punya hati tak merasa
Punya mata tapi tak melihat
Punya kuping tapi tak mendengar
Sebagai manusia yang punya pemikiran
Kalau tak kenal Tuhan maka seperti hewan
Tiada tuli telinga, namun tiada mendengar
Yang buta, yang buta, yang buta mata hatinya
Yang tuli, yang tuli, yang tuli kesombongannya
Sehingga tiada melihat tanda kebesaran Tuhan
Sehingga tiada mendengar peringatan dari Tuhan, oh
Adanya diri ini bukti adanya Tuhan
Adanya alam ini bukti adanya Tuhan
Yang buta, yang buta, yang buta mata hatinya
Yang tuli, yang tuli, yang tuli kesombongannya
Sehingga tiada melihat tanda kebesaran Tuhan
Sehingga tiada mendengar peringatan dari Tuhan, oh
Kebanyakan penghuni neraka
Dari bangsa jin dan manusia
Karena mereka tak menggunakan
Segala indera yang diberikan
Punya akal tapi tak berpikir
Punya hati tak merasa
Punya mata tapi tak melihat
Punya kuping tapi tak mendengar
Sebagai manusia yang punya pemikiran
Kalau tak kenal Tuhan maka seperti hewan
Bersatulah
Wahai, ketahuilah
Sesungguhnya Muslim bersaudara
Wahai, berpeganglah
Pada tali Allahu ta’ala
Hayo (hayo) bersatu-padu
Hayo (hayo) dan seirama
Hayo (hayo) seiman sejalan
Berpedoman pada Qur’an
Mari galang persatuan
(Berpedoman pada Qur’an
Mari galang persatuan)
Hayo (hayo) bersatu-padu
Hayo (hayo) dan seirama
Hayo (hayo) rapatkan barisan
Agar semua musuh Islam
Tak ‘kan punya kesempatan
(Agar semua musuh Islam
Tak ‘kan punya kesempatan)
Janganlah kalian suka berpecah-belah
Laksana buih di atas lautan
Selalu diombang-ambingkan
Jiwa dan raga juga harta
Jiwa dan raga juga harta
Kita relakan demi agama
Dan demi tegaknya kebenaran
Kita semua tak ‘kan rela
Kita semua tak ‘kan rela
‘Pabila ada yang coba-coba
Mengganggu dan merusak aqidah
Allah (Allah), hanya pada-Nya
Allah (Allah), kita menyembah
Allah (Allah), tunduk dan bertaqwa
Bila datang kebenaran
Pasti hancur kebatilan
(Bila datang kebenaran
Pasti hancur kebatilan)
Hayo (hayo) bersatu-padu
Hayo (hayo) dan seirama
Hayo (hayo) seiman sejalan
Berpedoman pada Qur’an
Mari galang persatuan
(Berpedoman pada Qur’an
Mari galang persatuan)
Sesungguhnya Muslim bersaudara
Wahai, berpeganglah
Pada tali Allahu ta’ala
Hayo (hayo) bersatu-padu
Hayo (hayo) dan seirama
Hayo (hayo) seiman sejalan
Berpedoman pada Qur’an
Mari galang persatuan
(Berpedoman pada Qur’an
Mari galang persatuan)
Hayo (hayo) bersatu-padu
Hayo (hayo) dan seirama
Hayo (hayo) rapatkan barisan
Agar semua musuh Islam
Tak ‘kan punya kesempatan
(Agar semua musuh Islam
Tak ‘kan punya kesempatan)
Janganlah kalian suka berpecah-belah
Laksana buih di atas lautan
Selalu diombang-ambingkan
Jiwa dan raga juga harta
Jiwa dan raga juga harta
Kita relakan demi agama
Dan demi tegaknya kebenaran
Kita semua tak ‘kan rela
Kita semua tak ‘kan rela
‘Pabila ada yang coba-coba
Mengganggu dan merusak aqidah
Allah (Allah), hanya pada-Nya
Allah (Allah), kita menyembah
Allah (Allah), tunduk dan bertaqwa
Bila datang kebenaran
Pasti hancur kebatilan
(Bila datang kebenaran
Pasti hancur kebatilan)
Hayo (hayo) bersatu-padu
Hayo (hayo) dan seirama
Hayo (hayo) seiman sejalan
Berpedoman pada Qur’an
Mari galang persatuan
(Berpedoman pada Qur’an
Mari galang persatuan)
Badai Fitnah
Sulit mencapai kejayaan dalam hidup ini
Dan untuk mempertahankannya lebih sulit lagi
Karena banyak yang dengki serta iri hati
Bagi mereka yang dengki tak akan berhenti
Berbagai cara dilakukan untuk menjatuhkan
Demi tercapainya tujuan semua dikorbankan
Asal saja yang dibenci tak berjaya lagi
Apa pun yang ‘kan terjadi dia tak perduli
Apabila rasa dengki yang sudah berbicara
Segala cara keji dijadikan senjata
Berhembuslah badai fitnah dari segala arah
Tujuannya memutuskan segala ikatan
Ikatan keluarga, ikatan dengan umat
Ikatan dengan semuanya
Tapi satu hal jangan lupa kita manusia
Yang cuma bisa berencana serta berusaha
Tuhanlah yang memutuskan segala cobaan
Dialah yang memuliakan atau menghinakan
Dan untuk mempertahankannya lebih sulit lagi
Karena banyak yang dengki serta iri hati
Bagi mereka yang dengki tak akan berhenti
Berbagai cara dilakukan untuk menjatuhkan
Demi tercapainya tujuan semua dikorbankan
Asal saja yang dibenci tak berjaya lagi
Apa pun yang ‘kan terjadi dia tak perduli
Apabila rasa dengki yang sudah berbicara
Segala cara keji dijadikan senjata
Berhembuslah badai fitnah dari segala arah
Tujuannya memutuskan segala ikatan
Ikatan keluarga, ikatan dengan umat
Ikatan dengan semuanya
Tapi satu hal jangan lupa kita manusia
Yang cuma bisa berencana serta berusaha
Tuhanlah yang memutuskan segala cobaan
Dialah yang memuliakan atau menghinakan
Alqur'an dan Koran
Dari masa ke masa
Manusia (manusia) berkembang peradabannya
Hingga di mana-mana
Manusia (manusia) merubah wajah dunia
Gedung-gedung tinggi mencakar langit (yeah-yeah)
Nyaris menghiasi segala negeri
Bahkan teknologi di masa kini (yeah-yeah)
Sudah mencapai kawasan samawi
Tapi sayang disayang
Manusia (manusia) lupa diri tinggi hati
Lebih dan melebihi
Tingginya (tingginya) pencakar langitnya tadi
Sejalan dengan roda pembangunan
Manusia makin penuh kesibukan
Sehingga yang wajib pun terabaikan
Sujud lima waktu menyembah Tuhan
Karena dimabuk oleh kemajuan
Sampai komputer dijadikan Tuhan (yang bener aje)
Kalau bicara tentang dunia (dunia)
Aduhai pandai sekali
Tapi kalau bicara agama (agama)
Mereka jadi alergi
Membaca koran jadi kebutuhan (yeah-yeah)
Sedang Alqur’an cuma perhiasan
Bahasa Inggris sangat digalakkan (yeah-yeah)
Bahasa Arab katanya kampungan (nggak salah tuh?)
Buat apa berjaya di dunia (di dunia)
Kalau akhirat celaka
Marilah kita capai bahagia (bahagia)
Di alam fana dan baka
Manusia (manusia) berkembang peradabannya
Hingga di mana-mana
Manusia (manusia) merubah wajah dunia
Gedung-gedung tinggi mencakar langit (yeah-yeah)
Nyaris menghiasi segala negeri
Bahkan teknologi di masa kini (yeah-yeah)
Sudah mencapai kawasan samawi
Tapi sayang disayang
Manusia (manusia) lupa diri tinggi hati
Lebih dan melebihi
Tingginya (tingginya) pencakar langitnya tadi
Sejalan dengan roda pembangunan
Manusia makin penuh kesibukan
Sehingga yang wajib pun terabaikan
Sujud lima waktu menyembah Tuhan
Karena dimabuk oleh kemajuan
Sampai komputer dijadikan Tuhan (yang bener aje)
Kalau bicara tentang dunia (dunia)
Aduhai pandai sekali
Tapi kalau bicara agama (agama)
Mereka jadi alergi
Membaca koran jadi kebutuhan (yeah-yeah)
Sedang Alqur’an cuma perhiasan
Bahasa Inggris sangat digalakkan (yeah-yeah)
Bahasa Arab katanya kampungan (nggak salah tuh?)
Buat apa berjaya di dunia (di dunia)
Kalau akhirat celaka
Marilah kita capai bahagia (bahagia)
Di alam fana dan baka
Jumat, 22 April 2011
Keramat
Hai manusia, hormati ibumu
Yang melahirkan dan membesarkanmu
Darah dagingmu dari air susunya
Jiwa ragamu dari kasih-sayangnya
Dialah manusia satu-satunya
Yang menyayangimu tanpa ada batasnya
Doa ibumu dikabulkan Tuhan
Dan kutukannya jadi kenyataan
Ridla Ilahi karena ridlanya
Murka Ilahi karena murkanya
Bila kau sayang pada kekasih
Lebih sayanglah pada ibumu
Bila kau patuh pada rajamu
Lebih patuhlah pada ibumu
Bukannya gunung tempat kau meminta
Bukan lautan tempat kau memuja
Bukan pula dukun tempat kau menghiba
Bukan kuburan tempat memohon doa
Tiada keramat yang ampuh di dunia
Selain dari doa ibumu jua
Yang melahirkan dan membesarkanmu
Darah dagingmu dari air susunya
Jiwa ragamu dari kasih-sayangnya
Dialah manusia satu-satunya
Yang menyayangimu tanpa ada batasnya
Doa ibumu dikabulkan Tuhan
Dan kutukannya jadi kenyataan
Ridla Ilahi karena ridlanya
Murka Ilahi karena murkanya
Bila kau sayang pada kekasih
Lebih sayanglah pada ibumu
Bila kau patuh pada rajamu
Lebih patuhlah pada ibumu
Bukannya gunung tempat kau meminta
Bukan lautan tempat kau memuja
Bukan pula dukun tempat kau menghiba
Bukan kuburan tempat memohon doa
Tiada keramat yang ampuh di dunia
Selain dari doa ibumu jua
Setetes Air Hina
He, jangan mentang-mentang punya
Memandang orang tidak dengan sebelah mata
He, jangan mentang-mentang kuasa
Menyuruh orang tolak pinggang setinggi dada
Itu kesombongan (itu kesombongan)
Itu keangkuhan (itu keangkuhan)
Bukan pakaianmu tapi pakaian Tuhan
Yang berhak disembah oleh segenap alam
He, silakan punya dan kuasa
Tapi janganlah angkuh sombong pada sesama
Bukankah engkau dilahirkan telanjang
Tanpa sehelai benang
Kemudian berkat rahmat-Nya Tuhan
Kau bisa jadi orang
Tak malukah, tak sadarkah
Kaukira dirimu siapa
He, tidakkah kauperhatikan
Dari apakah dulu dirimu dijadikan
He, dari tetes air hina
Kau diciptakan lalu engkau disempurnakan
Itu kesombongan (itu kesombongan)
Itu keangkuhan (itu keangkuhan)
Tak pantas kausandang sebagai seorang insan
Yang tiada daya tanpa kehendak Tuhan
He, silakan punya dan kuasa
Tapi janganlah angkuh sombong pada sesama
Memandang orang tidak dengan sebelah mata
He, jangan mentang-mentang kuasa
Menyuruh orang tolak pinggang setinggi dada
Itu kesombongan (itu kesombongan)
Itu keangkuhan (itu keangkuhan)
Bukan pakaianmu tapi pakaian Tuhan
Yang berhak disembah oleh segenap alam
He, silakan punya dan kuasa
Tapi janganlah angkuh sombong pada sesama
Bukankah engkau dilahirkan telanjang
Tanpa sehelai benang
Kemudian berkat rahmat-Nya Tuhan
Kau bisa jadi orang
Tak malukah, tak sadarkah
Kaukira dirimu siapa
He, tidakkah kauperhatikan
Dari apakah dulu dirimu dijadikan
He, dari tetes air hina
Kau diciptakan lalu engkau disempurnakan
Itu kesombongan (itu kesombongan)
Itu keangkuhan (itu keangkuhan)
Tak pantas kausandang sebagai seorang insan
Yang tiada daya tanpa kehendak Tuhan
He, silakan punya dan kuasa
Tapi janganlah angkuh sombong pada sesama
Lagu buat Kawan
Jangan suka mencela
Apalagi menghina, wahai kawan
Kesalahan berbicara bisa membawa celaka
Jangan menyebar fitnah
Di antara sesama, wahai kawan
Jujurlah dalam bicara, janganlah suka berdusta
Berdosa... (o ya, ya)
Berdosa...
Bersihkanlah hati jangan saling membenci
Atau berprasangka yang tak pasti
Saling menghormati itu lebih terpuji
Tanamkanlah rasa cinta-kasih
Perangilah rasa iri dan serakah
Yang menimbulkan kehancuran semata
Milikilah budi-pekerti mulia
Capailah damai sejahtera...
Apalagi menghina, wahai kawan
Kesalahan berbicara bisa membawa celaka
Jangan menyebar fitnah
Di antara sesama, wahai kawan
Jujurlah dalam bicara, janganlah suka berdusta
Berdosa... (o ya, ya)
Berdosa...
Bersihkanlah hati jangan saling membenci
Atau berprasangka yang tak pasti
Saling menghormati itu lebih terpuji
Tanamkanlah rasa cinta-kasih
Perangilah rasa iri dan serakah
Yang menimbulkan kehancuran semata
Milikilah budi-pekerti mulia
Capailah damai sejahtera...
SAHABAT
Mencari teman memang mudah
‘Pabila untuk teman suka
Mencari teman tidak mudah
‘Pabila untuk teman duka
Banyak teman di meja makan
Teman waktu kita jaya
Tetapi di pintu penjara
Di sana teman tiada
Mencari teman memang mudah
‘Pabila untuk teman suka
Mencari teman tidak mudah
‘Pabila untuk teman duka
Sesungguhnya nilai teman yang saling setia lebih dari saudara
Itu hanya mungkin bila di antara kita seiman seagama
Seumpama tubuh ada yang terluka
Sakitlah semuanya
Itulah teman dalam taqwa
Satu irama selamanya
Itulah teman yang setia
Dari dunia sampai surga
Bila teman untuk dunia
Itu hanya sementara
Tapi teman dunia-akhirat
Itu barulah sahabat
Itulah teman dalam taqwa
Satu irama selamanya
Itulah teman yang setia
Dari dunia sampai surga
‘Pabila untuk teman suka
Mencari teman tidak mudah
‘Pabila untuk teman duka
Banyak teman di meja makan
Teman waktu kita jaya
Tetapi di pintu penjara
Di sana teman tiada
Mencari teman memang mudah
‘Pabila untuk teman suka
Mencari teman tidak mudah
‘Pabila untuk teman duka
Sesungguhnya nilai teman yang saling setia lebih dari saudara
Itu hanya mungkin bila di antara kita seiman seagama
Seumpama tubuh ada yang terluka
Sakitlah semuanya
Itulah teman dalam taqwa
Satu irama selamanya
Itulah teman yang setia
Dari dunia sampai surga
Bila teman untuk dunia
Itu hanya sementara
Tapi teman dunia-akhirat
Itu barulah sahabat
Itulah teman dalam taqwa
Satu irama selamanya
Itulah teman yang setia
Dari dunia sampai surga
Langganan:
Postingan (Atom)